Pemeriksaan Kesehatan untuk Pejuang Lansia

Sahabat, tahukah kamu? Saat ini kita mulai memasuki periode aging population, dimana jumlah lansia meningkat. Di masa lansia lazimnya orang sudah mulai berhenti bekerja dan menikmati masa tuanya.
Namun di Indonesia masih banyak lansia yang masih bekerja.
Data BPS tahun 2020 menunjukkan bahwa persentase lansia bekerja mencapai 51,04%, artinya 1 dari 2 lansia di Indonesia masih bekerja.
Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak lansia yang terlibat aktif secara ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa, baik sebagai bentuk aktualisasi diri maupun karena adanya desakan ekonomi.
Salah satunya Nek Marni..
Keringat bercucuran di wajah Nek Marni, tangannya yang sudah mulai lemah harus tetap membelah batu demi mencari nafkah. Di sebelahnya, ada nenek sebaya Nek Marni sedang melakukan hal yang sama. Keduanya tampak lelah, namun tangan mereka tidak berhenti bekerja. Tak hanya mereka berdua, masih banyak lagi lansia yang masih harus berjuang di masa tuanya.
Itulah yang setiap hari dilakukan oleh Nek Marni, seorang pembelah batu yang sudah lanjut usia. Keriputnya menandakan bahwa umurnya sudah tidak pantas untuk bekerja terlalu keras. Namun kondisi membuatnya berlaku sebaliknya.
Sudah 15 tahun Nek Marni ditinggal sendirian oleh anak satu-satunya. Suami Nek Marni sudah lebih dulu meninggal dunia. Hanya Nek Marni yang harus berjuang bertahan hidup untuk diri sendiri.
Upah Nek Marni hanya Rp 60 ribu/bulan, ia sangat menghemat uang itu. Bahkan untuk makan saja hanya mengandalkan garam, tak seperti kita pada umumnya yang makan dengan lauk lengkap.
Karena asupan makanan yang kurang bergizi, tak jarang Nek Marni jatuh sakit.
“Kalau sedang sakit, Nenek paling cuma bisa diam aja di rumah. Nenek gabisa ke mana-mana. Gak ada uang untuk berobat. Nenek cuma berdoa supaya cepet sembuh, terus bisa kerja lagi.” ujar Nek Marni sambil menangis.
Miris, jangankan untuk berobat, untuk makan saja sulit. Padahal seharusnya orang yang sudah memasuki masa lansia memerlukan perhatian lebih dalam hal kesehatan
Pemeriksaan kesehatan lansia sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang telah menginjak usia 60 tahun. Pasalnya, di usia yang tak lagi muda, tubuh menjadi lebih rentan untuk mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi untuk para lansia yang masih harus berjuang mencari nafkah, kami mengajak Sobat Sehat untuk mewujudkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Pejuang Lansia, harapannya dengan adanya program ini kita dapat meningkatkan kualitas kesehatan para lansia di tengah aktivitasnya mencari nafkah. Yuk dukung program kami dengan cara klik “Donasi Sekarang”.
Jangan lupa bagikan juga halaman galang dana ini, agar semakin banyak orang yang membantu.
Terima kasih, Sobat Sehat!
Belum ada update terkait campaign ini
|
31 May 2022 Darmawan"Donasi 10rb" |
Rp 10.215 |
|
30 May 2022 Fadila Aswitalia |
Rp 10.437 |
|
30 May 2022 Endang Fri Wahyuni |
Rp 50.417 |
|
23 May 2022 Anonim |
Rp 10.188 |
|
25 Apr 2022 Adeel"semangat para pejuang lansia" |
Rp 10.157 |
|
11 Apr 2022 Anonim |
Rp 20.039 |
|
31 May 2022 Darmawan"Donasi 10rb" |
Rp 10.215 |
|
30 May 2022 Fadila Aswitalia |
Rp 10.437 |
|
30 May 2022 Endang Fri Wahyuni |
Rp 50.417 |
|
23 May 2022 Anonim |
Rp 10.188 |
|
25 Apr 2022 Adeel"semangat para pejuang lansia" |
Rp 10.157 |
|
11 Apr 2022 Anonim |
Rp 20.039 |