Senin (27/3/23), Cita Sehat berkesempatan hadir sebagai salah satu pembicara pada webinar bertajuk ”Empowering Sustainable Development in SMEs, NPOs and Schools for a Better Tomorrow” yang digelar oleh Zayed Sustainability Prize.
Zayed Sustainability Prize (ZSP) adalah sebuah ajang penghargaan bagi lembaga – lembaga yang mengupayakan pembangunan berkelanjutan. Penghargaan ini merupakan sebuah bentuk penghormatan pada Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab, yang berkomitmen pada kemanusiaan dan sustainability. ZSP memberikan penghargaan untuk UKM, NGO/Organisasi Nirlaba, dan sekolah tinggi yang menawarkan solusi yang berdampak, inovatif, dan inspiratif di bidang kesehatan.
ZSP kemudian menggelar webinar sebagai salah satu momen diskusi mengenai SDGs yang dihadiri oleh 100 orang. Webinar yang digelar melalui zoom meeting tersebut diselenggarakan pada tanggal 27 Maret 2023 pukul 14.00 WIB.
Cita Sehat diwakili oleh Susilowati bersama dua narasumber lainnya yaitu Saraswati Ratnanggana dari Kopernik serta Ardelia Apti dari Mapan menyampaikan pandangan mengenai peran serta setiap organisasi pada keberlanjutan di Indonesia.
Selain memaparkan tentang program-program yang dijalankan Cita Sehat dalam mendukung SDGs, Susilowati menyampaikan pandangannya terhadap sebuah isu penting pada dunia sustainability yaitu apakah sebuah organisasi harus berada pada status ekonomi di atas rata-rata (kaya) untuk dapat menjadi sustainable?
Sebuah NGO tidak harus menjadi kaya untuk bisa jadi sustain/berkelanjutan. Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika sebuah NGO memiliki sumber daya finansial yang mencukupi maka hal ini akan sangat membantu NGO mencapai visi misinya, tapi sustainability lebih berarti pada bagaimana sebuah organisasi dapat me-manage sumber daya dan beroperasi dalam waktu yang lama.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor sebuah NGO dapat menjadi sustainable, yaitu
- Diversifikasi sumber pendanaan.
- Manajemen sumber daya manusia, perlengkapan dan sebagainya agar organisasi lebih efektif dan efisien.
- Membangun partnership/kemitraan. Berkolaborasi dg organisasi dapat membantu sebuah NGO mencapai tujuannya.
Cita Sehat memulai inisiatif agar dapat mandiri dan sustain secara organisasi dengan menerapkan konsep socio enterprise pada layanan klinik pratama. CSF juga terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak agar dapat mendukung pemerintah untuk mewujudkan SDGs, terutama di sektor kesehatan dan pangan. Cita Sehat juga berupaya untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai alat untuk mengedukasi masyarakat serta memperluas jejaring sosial.