Seperti yang sudah kita ketahui bahwa stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama sehingga balita meliliki panjang atau tingga badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Karena stunting adalah masalah gizi, maka anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah sangat rentan menderita stunting.

Zio Abrizam Terindikasi stunting

Zio Abrizam, anak berusia 1 tahun 11 bulan itu termasuk ke dalam status sangat pendek (stunting) .

Zio merupakan anak pertama dari keluarga yang sederhana. Ayah Zio adalah seorang penjual bakwan keliling dengan upah 400 ribu rupiah/bulan dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Zio tinggal bersama kedua orang tua dan neneknya.

 

Faktor ekonomi keluarga menjadi salah satu penyebabnya

Zio dan keluarganya tinggal di rumah yang terbilang kurang layak. Sebagian dinding rumahnya adalah semi permanen. Tidak terdapat jendela untuk sirkulasi udara, atap rumahnya pun renggang sehingga rentan terjadi bocor ketika hujan, angin dan debu pun bisa mudah masuk ke dalam rumah melalui celah tersebut, rumahnya pun terbilang kurang terawat. Tak hanya itu, sanitasi di rumahnya pun tidak baik. Untuk keperluan air sehari-hari yang digunakan adalah air tadah hujan. Hal-hal tersebut dapat mengganggu kesehatan keluarga, terutama Zio yang masih kecil.

Tak hanya mengalami stunting, merurut data dari puskesmas Zio baru saja menjalani operasi pada bagian testis belum lama ini. Kebiasaan Zio bermain di atas pasir dan juga pendamping (ibu) yang kurang menjaga kebersihan, seperti tidak mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyuapi Zio menjadi salah satu alasan terganggunya kesehatan Zio.

Teramati juga jika nafsu makan Zio kurang, sehari-hari ia lebih sering makan camilan, sehingga ia kekurangan karbohidrat, lemak, dan vitamin. Hal ini bisa terjadi karena keadaan ekonomi keluarga.

Dari kisah Zio kita bisa menyimpulkan bahwa kondisi ekonomi keluarga, kebersihan, dan sanitasi merupakan beberapa faktor yang dapat menimbulkan risiko stunting

Cita Sehat Lakukan Intervensi Program Satu Hari Satu Telur untuk Zio

Oleh karena itu Cita Sehat mencoba mengintervensi program satu hari satu telur untuk Zio, diharapkan ini dapat memperbaiki kondisi Zio. Namun hal ini juga harus didukung oleh sekitar, seperti menjaga kebersihan rumah, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, juga memperbaiki sanitasi rumah tinggal.  Dengan kerja sama Cita Sehat dan berbagai pihak diharapkan  memperbaiki kondisi Zio sehingga Zio bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.