Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dan dari sekian banyak isu kesehatan di Indonesia salah satunya adalah stunting, itu juga merupakan masalah yang bisa dicegah. Namun, pencegahan stunting tidaklah cukup bila dilakukan hanya dari dari salah satu sektor, melainkan kerjasama lintas sektor terkait. Pihak yang langsung terkait dengan penyelesaian masalah ini adalah sektor kesehatan sedangkan pihak tidak langsung yaitu sektor ketahanan pangan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, sosial, dan lainnya.
Cita Sehat Foundation (CSF) sebagai NGO yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan masyarakat khususnya di Indonesia memiliki program yang fokus ke pencegahan stunting. Misalnya, program Siaga Posyandu, Program Siaga Gizi, serta program Kesehatan Ibu dan Anak.
Program Siaga Posyandu bertujuan memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi di bawah lima tahun (balita). Utamanya adalah pada periode emas atau masa kritis, yaitu 1000 hari pertama kehidupannya yang tentu membutuhkan asupan gizi dan pemantauan perkembangan anak.
Program Siaga Gizi merupakan pemberian makanan tambahan untuk anak balita di posyandu yang mengalami gizi buruk atau bawah garis merah yang tujuannya untuk pemenuhan gizi anak.
Program kesehatan ibu dan anak difokuskan untuk kesehatan ibu saat hamil yang akan memengaruhi keadaan atau kondisi anak saat melahirkan. Jika anak lahir dalam keadaan berat badan lahir rendah (BBLR), akan berpengaruh terhadap terjadinya stunting. Kegiatan CSF dilakukan semua cabang dari Aceh sampai Papua yang melibatkan pemangku kepentingan setempat seperti RT RW, kelurahan/desa, dan puskesmas. CSF juga melibatkan stakeholder seperti tokoh masyarakat , tokoh agama, dll dalam menjalakan keberlangsungan programnya.
Kegiatan CSF diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Namun memang perlu waktu untuk dapat mengukur secara spesifik keberhasilan program yang langsung berkaitan dengan stunting. Masalah stunting ini perlu segera diatasi dan penting untuk segera dilakukan program intervensi. CSF berencana membuat program fokus terkait dengan penyelesaian masalah stunting khususnya di Jawa Barat.
Yang Perlu Dilakukan Dalam Menangani Stunting
Hal pertama yang harus dilakukan dalam upaya pencegahan adalah pendekatan kepada 5 kelompok sasaran yaitu Remaja, Calon Pengantin, Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan anak berusia 0-59 tahun. Pemenuhan kebutuhan zat gizi pada usia kelompok sasaran menjadi hal yang sangat penting. Kemudian melalui pemberian ASI eksklusif sampai bayi umur 6 bulan, setelahnya diberikan makanan pendamping ASI yang cukup jumlah dan kualitasnya merupakan kegiatan yang sangat mendukung terpenuhi gizi pada anak.
Memantau pertumbuhan balita di Posyandu juga upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan. Lalu, harus bisa meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan. Dan yang tak kalah penting, setiap pihak harus menjalankan perannya untuk menjamin kesehatan tubuh, kesehatan lingkungan, dan perekonomian yang baik bagi masyarakat. (Vilino Melda Sitepu., Partnership Div. Head Cita Sehat)