Bayi Prematur

Menurut definisi WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke 37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir).

Kelahiran Prematur

Seperti yang telah kita ketahui Bersama, bahwa umumnya ibu mengandung seorang anak selama 9 bulan 10 hari atau kira-kira sekitar 40 minggu. Dalam dunia kedokteran rata-rata seorang ibu akan mengandung selama 37hingga 42 minggu sampai akhirnya melahirkan.

Jika kelahiran terjadi kurang dari 37 minggu, maka kelahiran tersebut adalah kelahiran kurang bulan yang kita kenal dengan istilah kelahiran prematur. Kondisi ini terjadi ketika kontraksi rahim mengakibatkan terbukanya leher rahim (serviks), sehingga membuat janin memasuki jalan lahir.

Penyebab Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur dapat disebabkan oleh berbagai hal baik itu kesalahan pada janin, kesalahan pada ibu atau keduanya. Namun, 50% kelahiran prematur belum diketahui penyebabnya. Kelahiran prematur seringkali disebabkan oleh pecahnya ketuban terlalu dini, yang dipicu oleh :

  • Abrupsi plasenta, di mana selaput ketuban terpisah dari rahim selama kehamilan
  • Serviks inkompeten, di mana leher rahim terbuka secara perlahan tanpa disadari
  • Perubahan hormonal, yang dapat menyebabkan stres pada bayi atau ibu yang belum lahir
  • Infeksi

Tangan bayi prematur bersama tangan ibun

Beberapa faktor penyebab kelahiran prematur lainnya yaitu jika Anda memiliki riwayat persalinan prematur sebelumnya, peluang Anda mengalami kelahiran prematur meningkat dua setengah kalinya. Faktor risiko utama lainnya yaitu kehamilan kembar 2 atau lebih. Sekitar setengah dari semua kelahiran bayi kembar dilahirkan pada 36 minggu masa kehamilan atau bahkan kurang. Setengah dari kembar tiga dilahirkan sebelum 32 minggu masa kehamilan. Pada kebanyakan kasus, kelahiran prematur ini terjadi secara spontan sedangkan pada beberapa kasus lainnya, kelahiran prematur terjadi karena adanya komplikasi selama masa kehamilan.

Sementara itu, jenis infeksi yang dapat menyebabkan terjadiya kelahiran prematur adalah :

  • Infeksi saluran kemih yang tidak diobati: Hal ini meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga 2X lipat.
  • Infeksi saluran kencing dapat diobati dengan antibiotik.
  • Vaginosis bakterial: Hal ini juga menggandakan risiko kelahiran prematur. Gejala utama vaginosis adalah keputihan ringan atau berat dengan sedikit bau amis. Vaginosis diobati dengan antibiotik.

Lalu bagaimana kondisi kelahiran prematur di Indonesia ?

Indonesia menduduki peringkat kelima sebeagai negara yang memiliki jumlah bayi prematur tertinggi di dunia. Indonesia sendiri menempati urutan ke 5 sebagai negara dengan kelahiran prematur tinggi, yakni sekitar 675.700 kelahiran. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, 48 kelahiran prematur di Indonesia disebabkan oleh kondisi anemia ibu selama kehamilan.

Hal ini tentu saja menjadi tugas kita bersama, baik dari pemerintah, swasta maupun pihak lainnya untuk sama-sama mengurangi angka prematur di Indonesia. Karena, kelahiran prematur tak hanya berdampak saat itu saja namun memiliki dampak berkepanjangan.

Dr. dr. Risma K. Kaban, Sp. A (K) Kepala Dokter Penanggung Jawab NICU RSIA Bunda Jakarta menjelaskan untuk liputan6.com bahwa pada jangka pendek, kondisi yang paling umum dialami bayi prematur adalah gangguan pernapasan, retinopati prematuritas, anemia, dan peningkatan risiko infeksi. Untuk jangka panjang, anak yang lahir prematur memiliki risiko besar mengidap penyakit seperti hipertensi dan diabetes saat anak bertambah besar.

Simak berita kegiatan Cita Sehat dan artikel lainnya disini.