Impact Program Excellent Stunting Care

oleh | Agu 27, 2025 | Artikel, Excellent Stunting Care | 0 Komentar

Di Indonesia, setiap lima anak, satu di antaranya mengalami stunting yang sebenarnya dapat dicegah

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 membawa kabar baik bagi dunia kesehatan, yaitu turunnya prevalensi stunting nasional dari 21,5% pada tahun 2023 menjadi 19,8% di tahun 2024. Penurunan ini menunjukkan adanya progres nyata dari berbagai upaya pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam memperbaiki gizi anak. Meski demikian, angka tersebut masih jauh dari target ideal. Stunting tetap menjadi tantangan utama yang menghambat kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi berkelanjutan dari seluruh lapisan masyarakat agar cita-cita mewujudkan ‘Zero Stunting’ pada tahun 2030 benar-benar dapat tercapai.

Cita Sehat sebagai NGO yang fokus pada isu stunting telah menjalankan program excellent stunting care di Indonesia pada tahun 2025. Laporan ini akan menjabarkan dampak program excellent stunting care pada periode Januari-Juli 2025.

Ruang Lingkup Program

Pada paruh pertama tahun 2025, program Excellent Stunting Care menjangkau tujuh kota di Indonesia, yakni Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Yogyakarta, dan Kupang.

Program ini dirancang secara komprehensif dengan mengintegrasikan edukasi gizi, pemberian makanan tambahan, serta pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat.

 

Selama tiga bulan pelaksanaan, Cita Sehat berhasil mendampingi sebanyak 158 balita dengan status gizi stunted dan severely stunted. Meski dimulai pada periode yang berbeda di tiap kota, seluruh rangkaian pendampingan berlangsung selama 90 hari. Adapun sebaran balita yang terlibat meliputi: 15 balita di Jakarta, 38 balita di Medan, 9 balita di Pekanbaru, 32 balita di Semarang, 33 balita di Surabaya, 4 balita di Yogyakarta, dan 27 balita di Kupang.

Data Status Gizi Balita Awal

Dampak Program

%

Peningkatan Status Gizi Balita

Selama tiga bulan pendampingan, program Excellent Stunting Care berhasil meningkatkan status gizi pada 22% peserta, atau setara dengan 35 balita.

Di akhir program, tercatat 22 balita yang semula berstatus stunted maupun severely stunted kini telah mencapai status gizi normal.

Selain itu, sebanyak 13 balita yang sebelumnya berada pada kategori severely stunted menunjukkan perbaikan signifikan dengan bergeser ke kategori stunted. Hasil ini menunjukkan adanya perubahan status gizi ke arah yang lebih baik berkat intervensi yang terintegrasi selama program berlangsung.

Data Akhir Status Gizi Balita

Peningkatan status gizi juga tampak berbeda di tiap lokasi program. Dari keseluruhan 35 balita yang mengalami perbaikan status gizi, Kota Semarang menjadi wilayah dengan capaian terbaik. Sebanyak 54% dari total balita yang berhasil pulih berasal dari Semarang, menjadikannya kontributor terbesar dibandingkan lokasi program lainnya.

Cita Sehat tidak hanya menilai keberhasilan program Excellent Stunting Care dari perubahan status gizi semata. Dampak penting lainnya yang patut diapresiasi adalah peningkatan tinggi badan anak, yang merupakan salah satu indikator utama dalam penentuan status gizi. Selama periode Januari hingga Juli 2025, tercatat 89% anak yang mengikuti program ini mengalami pertumbuhan tinggi badan dengan rata-rata kenaikan 2,13 cm dalam tiga bulan pendampingan.

Data Kenaikan Tinggi Badan Balita

Meski demikian, kenaikan ini belum cukup untuk mengubah status gizi anak dari stunted menjadi normal, karena masih berada di bawah standar pertumbuhan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan. Hal ini menegaskan bahwa upaya pencegahan dan penanganan stunting membutuhkan intervensi jangka panjang serta dukungan berkelanjutan agar pertumbuhan anak dapat optimal sesuai standar kesehatan.

Kesimpulan

Program pendampingan balita stunting Cita Sehat pada periode Januari–Juli 2025 telah memberikan dampak nyata terhadap perbaikan gizi dan kesehatan anak. Upaya ini tidak berhenti sampai di sini; Cita Sehat terus melanjutkan pendampingan bagi balita dan orang tua di berbagai wilayah Indonesia sepanjang tahun 2025. Untuk mencapai tujuan bersama mengentaskan stunting, Cita Sehat mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi mewujudkan Indonesia bebas stunting.

Penulis:

Susilowati S.Gz – Head of Program Cita Sehat

Kontributor Data:

Ridwan Sahidin, Tuti Hariani, Emi Susanti, Ahadiyah Fitriani, Dwi yuliani, Ratna Kusumaningsih, Citra Mayasari Sukmara, Nendi Permana.