Seiring bertambahnya usia, seseorang akan mengalami fase Lansia yang ditandai dengan penurunan fungsi organ di dalam tubuhnya, selaras dengan hal tersebut berbagai penyakit penyerta akan menghampiri Lansia salah satunya penyakit Hipertensi.
Penyakit Hipertensi atau yang dikenal dengan istilah “darah tinggi” oleh masyarakat umum di Indonesia, adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dengan tekanan diastolik berkisar 90–99 mmHg. penyakit Hipertensi menjadi salah satu penyakit dengan angka kasus tertinggi di Indonesia.
Pada Tanggal 24 Mei 2023, dalam rangka menyambut Hari Lansia Nasional dan memperkaya pengetahuan Lansia akan penyakit-penyakit penyerta, Cita Sehat mengadakan kegiatan edukasi mengenai penyakit Hipertensi kepada Lansia di Kecamatan Cimenyan Kabubaten Bandung. adapaun materi edukasi yang disampaikan terdiri dari:
1. Klasifikasi Hipertensi
Penjelasan materi edukasi mengenai klasifikasi Hipertensi disampaikan agar Lansia dapat mengetahui pembagian grade atau tingkat kewaspadaan pada setiap grade dalam hipertensi yang terbagi menjadi 3 grade, diantaranya grade 1 dengan tekanan darah sistolik 140-149 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg, pada grade 2 dengan tekanan darah sistolik berkisar di angka 160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 110 mmHg, selanjutnya pada grade 3 dengan tekanan darah sistolik berkisar lebih dari 180 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 110 mmHg.
2. Gejala Hipertensi
Dalam proses edukasi, Lansia diberikan stimulus untuk menyebutkan keluhan-keluhan yang dialaminya selama ini diantaranya: sakit kepala, pusing, jantung berdebar, rasa sakit di dada, gelisah, penglihatan kabur, mudah lelah, yang dikaitkan dengan edukasi gejala hipertensi.
3. Faktor Penyebab Hipertensi
Secara garis besar, faktor penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu faktor demografi yang terdiri dari usia dan keturunan. Faktor lainnya merupakan faktor perilaku yang terdiri dari merokok, stress, konsumsi alkohol, konsumsi garam, lemak dan kolesterol berlebih, kurang makan buah dan sayur, dan jarang berolahraga.
4. Pencegahan Hipertensi
Tunjuan utama edukasi kesehatan adalah agar masyarakat dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit, seperti beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penyakit hipertensi dengan beberapa hal berikut: mengurangi konsumsi garam (tidak boleh melebihi 1 sendok teh per hari), melalukan aktifitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km atau olah raga 30 menit perhari minimal 5x dalam satu minggu), tidak merokok dan menghindari asap rokok, diet dengan gizi seimbang, mempertahankan berat badan ideal, menghindari minum alkohol.
5. Senam Sehat Lansia
Pemberian materi edukasi langkah-langkah senam sehat lansia bertujuan agar lansia dapat memperagakan senam sehat tersebut dirumahnya masing-masing sehingga menjadi kebiasaan baru untuk melakukan aktifitas fisik yang disesuaikan dengan kondisi Lansia.
Selama kegiatan edukasi berlangsung banyak sekali peserta Lansia yang memberikan pertanyaan seputar hipertensi salah satunya Ibu Kurniasih (54) dengan pertanyaan “Apakah hipertensi ada obatnya?”. Dalam penanggulangannya, penderita hipertensi dapat melakukan terapi hipertensi atau meminum obat seperti amlodipine yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Antusias lansia pada saat program edukasi kesehatan penyakit hipertensi sedang berlangsung, menjadi semangat bagi Cita Sehat untuk terus melakukan dan mengembangkan program pada sasaran Lansia.
Muhammad Rakha Almughni – Cita Sehat Foundation
Referensi :
Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, 2023