Corporate Social Responsibility di Indonesia
CSR atau Corporate Social Responsibility adalah sebuah praktik di mana perusahaan mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari operasi bisnis dan berupaya untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu aturan mengenai CSR di Indonesia adalah UU Nomor 40 Tahun Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). Undang-undang ini menyebut CSR sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Bentuk-bentuk CSR yang umum dilakukan oleh perusahaan di Indonesia meliputi bidang Kesehatan, Pendidikan, lingkungan, pengembangan masyarakat, serta budaya dan seni.
6 Langkah Menetapkan CSR Yang Berkelanjutan
Menetapkan program CSR yang berkelanjutan bagi perusahaan di bidang kesehatan merupakan langkah yang baik untuk memajukan masyarakat dan lingkungan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan program CSR yang sehat dan berkelanjutan:
1. Identifikasi kebutuhan:
Lakukan riset untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat di ring 1 perusahaan. Fokuslah pada masalah kesehatan yang penting dan berdampak besar bagi masyarakat setempat.
2. Hubungkan dengan misi perusahaan:
Pastikan program CSR selaras dengan misi dan nilai-nilai perusahaan. Hal ini akan membantu untuk mendapatkan dukungan internal dan meningkatkan keterlibatan karyawan.
3. Kemitraan strategis:
Ciptakan kemitraan strategis dengan organisasi kesehatan setempat, lembaga pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang kesehatan. Kemitraan ini akan memberikan insight dalam perancangan program yang sesuai bagi warga sekitar. Kolaborasi ini juga akan memperluas jangkauan program CSR dan memastikan pendekatan yang tepat sasaran dan efektif.
4. Buatlah program kesehatan preventif dan promotif
Sustainability dalam bidang kesehatan dapat mencakup promosi gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit untuk mengurangi kebutuhan akan intervensi medis di masa depan.
Ketika jumlah orang yang sakit semakin sedikit, maka limbah yang diproduksi oleh layanan kesehatan akan berkurang sehingga dalam jangka panjang akan berdampak pada keberlanjutan lingkungan. Di sisi lain, penduduk yang semakin sehat akan melahirkan generasi sehat berkontribusi positif pada pembangunan Indonesia.
Bagaimana dengan program kuratif?
Tujuan utama dari program kesehatan adalah mencegah penyakit dan mempromosikan kesehatan. Akan tetapi di lapangan selalu ada kebutuhan untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi individu yang sudah sakit atau menderita penyakit. Karena itu jalan tengah yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam membuat program CSR di bidang kesehatan adalah dengan memberikan porsi untuk dua pendekatan program tersebut.
Sebagai contoh, di tahun pertama program kuratif bisa menjadi program utama, dengan didukung 10% program edukasi preventif. Di tahun kedua, proporsi program preventif dapat ditambah di 30% dari keseluruhan program. Demikian seterusnya hingga di satu periode, program CSR dapat focus pada program preventif dan kuratif saja.
Contoh nyata program kesehatan yang dapat diimplementasikan di CSR perusahaan akan dibahas secara terpisah di artikel selanjutnya.
5. Monitoring dan evaluasi:
Tentukan indikator yang dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi dampak program CSR. Monitoring dan evaluasi rutin akan membantu perusahaan dalam memantau keberhasilan program dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan di masa depan.
6. Transparansi dan Pelaporan:
Siapkan laporan yang mencakup tujuan, kegiatan, dan dampak program CSR kepada stakeholder setempat. Laporan ini akan menciptakan kepercayaan dan memungkinkan pemangku kepentingan untuk melihat kontribusi perusahaan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Demikian Langkah Menetapkan Program CSR Berkelanjutan yang dapat diadaptasi oleh perusahaan. Cita Sehat Foundation siap untuk memberikan masukan dan konsultasi dalam pembuatan konsep program terbaik untuk perusahaan Anda.
Susilowati-Cita Sehat Foundation