Cita Sehat Peduli Korban Banjir di Indonesia
Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi Indonesia. Bahkan dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa banjir di Indonesia terjadi lebih sering dan lebih lama.
Dikutip dari National Geographic, sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal Ecology and Society pada Agustus 2020 mengungkapkan penyebab kenapa Indonesia dilanda bencana banjir lebih sering dan lebih parah. Riset ini menyebutkan bahwa perubahan tata guna lahan yang cepat di Indonesia telah berdampak pada siklus air lokal di negeri ini, salah satu dampaknya adalah berupa banjir.
Baru-baru ini kita juga mendapat kabar bahwa sudah beberapa daerah di Indonesia yang terkena bencana banjir. Diantaranya di Sintang (Kalimantan Barat). Sei Rampah (Sumatera Utara), Batu (Jawa Timur), dan Lombok (NTB)
Membahas banjir di Sintang (Kalimantan Barat), ini merupakan banjir yang terbesar dan terlama yang pernah terjadi di sana sejak tahun 1963 atau 58 tahun yang lalu. Banjir kali ini sudah terjadi lebih dari tiga pekan yang menyebabkan daerah tersebut lumpuh total. (Sumber : Kompas)
Kurang lebih ada 21.000 rumah yang terendam, diantaranya di Kec. Kayan Hulu (6182 KK), Kec. Kayan Hilir (3788 KK), Kec. Binjai Hulu (124 KK), Kec. Serawai (2047 KK), Kec. Ketungau Hilir (814 KK), dan masih banyak lagi.
Ketinggian air sudah mencapai 3 meter dari permukaan tanah bahkan di daerah pesisir sungai Kapuas dan sungai Melawi ketinggian air sudah melebihi 3 meter.
Selain rumah warga, banyak fasilitas yang terdampak, yaitu ada 5 unit jembatan terendam dan sarana ibadah (jumlah masih dalam pendataan) juga fasilitas umum lainnya.
Begitu juga dengan banjir bandang yang terjadi di Lombok.
Banjir terjadi pada Senin pagi (6/12), mengakibatkan tiga kecamatan di Lombok Barat rusak parah. Korban terdampak mencapai 5.321 jiwa dan 5 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah rumah yang ursak parah sebanyak 405 unit. (Sumber: antaranews)
Hal ini menharuskan warga terdampak mengungsi di pengungsian yang disediakan oleh pemerintah daerah setempat. Diantara para pengungsi, terlihat banyak anak-anak, balita, serta lansia yang membutuhkan perhatian khusus dari sisi kesehatan karena merupakan kelompok yang rentan terkena penyakit.
Padahal sejumlah penyakit bisa muncul saat bencana banjir melanda, seperti tifus, leptospirosis (berasal dari kotoran tikus), demam berdarah, diare, ISPA, penyakit lain, dll. Terlebih saat ini kita masih berada di masa pandemi, virus Covid-19 masih mengancam kita.
Seperti itulah keadaan di pengungsian-pengungsian korban banjir pada umumnya.
Bersama Cita Sehat Foundation, kita bantu saudara-saudara kita yang terdampak dengan memastikan kesehatan tetap terjaga memalui program Cek Kesehatan Gratis untuk Keluarga Korban Banjir yang ada di Indonesia.
Yuk tunjukkan kepedulian Sobat Sehat dengan cara klik “Donasi Sekarang”, bagikan juga halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu!
Belum ada update terkait campaign ini
