Belakangan ini, fenomena selfharm kembali terdengar di dunia pemberitaan termasuk di sosial media. Mirisnya, fenomena ini banyak dialami oleh para remaja dengan rentang usia 13 hingga 19 tahun. Hal ini disinyalir karena usia remaja merupakan usia transisi dimana mereka harus banyak beradaptasi terhadap berbagai sutuasi baru termasuk dengan pengaruh selfharm yang kini bahkan menjadi sebuah tren.
Dilansir dari rri.co.id pada 21 Maret 2023, 52 pelajar di sebuah SMP di Kabupaten Bengkulu Utara, secara massal melukai tangan sendiri. Sementara di salah satu sekolah di Karangasem, Bali tercatat ada 49 siswa juga korban selfharm. Korban rata-rata berjenis kelamin perempuan, di mana 40 anak melakukan satu kali sayatan, sedangkan sembilan lainnya melakukannya secara berulang.
Selfharm sendiri merupakan suatu tindakan atau dorongan untuk menyakiti atau melukai diri sendiri dengan berbagai cara untuk mengalihkan rasa sakit psikis ke rasa sakit fisik. Biasanya terjadi pada usia remaja dan usia dewasa awal. Mereka cenderung menutupi perilakunya tersebut dan enggan terbuka atau bercerita kepada orang lain di sekitarnya, bahkan terhadap keluarga atau teman terdekatnya mengenai masalah yang sedang dihadapinya tersebut.
Fenomena selfharm tentu patut menjadi perhatian orangtua. Lalu bagaimana solusi menghindari self harm ? Bagaimana mengatasi kekhawatiran orangtua akan hal tersebut ?
Simak pemaparannya dalam webinar bersama Gandeng Kawan dengan tema :
Fenomena Selfharm Pelajar, Perlukah Orangtua Cemas?
Tanggal & Waktu :
Sabtu, 13 Mei 2023
10.00 – 11.30
Via Zoom Meeting
Narasumber :
- Citra Hati L., M.Psi, Psi
Dosen IKI Jakarta & Psikolog
Moderator :
- dr. Haizil Fuadi
Dokter Klinik Cita Sehat Medan
Benefits :
– Ilmu yang bermanfaat
– e-Certificate
Registration free
Siapkan donasi terbaikmu
Keterangan
Sertifikat dikirimkan maksimal H+5 melalui email peserta.
Agenda
10.00 – 10.15 Opening
10.15 – 11.15 Pemaparan materi
10.15 – 11.30 Sesi tanya jawab
11.30 – 11.35 Closing